Senin, 19 November 2007

Artikel Pendidikan (1) : "kecerdasan Moral Anak"

Membesarkan Anak Dengan Kecerdasan Moral

(Oleh: Hanny Muchtar Darta)


Kecerdasan moral semakin memegang peranan penting dalam kehidupan dewasa ini. Orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan emosional jumlahnya terus meningkat, tapi bersamaan itu muncul pula banyak masalah besar. Michele Borba Ed.D dalam bukunya Building Moral Intellegence mengatakan, mengakhiri abad ke-20 masyarakat hidup dalam suasana lingkungan yang disebut Decade of Moral Erosion.

Demoralisasi ini seperti perusakan alam oleh manusia, peperangan, terorisme, korupsi, program televise adegan kekerasan, video games semakin kasar serta pengaruh internet yang tak tersaring akibat tanpa pengawasan orang tua. Data juga menunjukkan pengaruh teman yang semakin kuat untuk mengajak sesamanya melakukan tindakan tidak baik.
Penelitian terakhir tentang pengaruh teman yang dilakukan Nickelodeon terhadap 991 anak usia 9-14 tahun di AS menunjukkan fakta sangat mengkhawatirkan. Sekitar 36% anak mendapat tekanan kawan-kawannya mencoba marijuana. 40% anak mendapat tekanan untuk mulai berhubungan seks, 36% anak mendapat tekanan untuk mencuri di took. Selain itu, 4 di antara 10 anak mendapat tekanan mencoba minuman.

Semua orangtua mendambakan anak-anaknya memiliki kemampuan berpikir, berperilaku, dan bertindak secara baik dan benar untuk kepentingan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Kemampuan ini dikenal dengan istilah moral baik yang membedakan individu satu dengan lainnya. Istilah ini dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Coles dalam bukunya berjudul The Moral Intellegence ( 1997).

Bersama kecerdasan emosi dan intelektual, kecerdasan moral sangat penting untuk dikembangkan sejak dini. Karena menjadi landasan penting yang akan mengajarkan anak bagaimana menggunakan kedua kecerdasan lainnya untuk melakukan hal yang baik dan benar.
Saya menekankan pentingnya bertindak untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Karena hal ini menjadi satu kesatuan yang harus menjadi acuan orangtua memberikan contoh perilaku baik buat anak-anaknya. Karena kita hidup saling tergantung antara satu orang dengan orang lain, satu lingkungan dalam rumah dan lingkungan luar rumah, dan lingkungan alam sekitarnya.

Dengan selalu berbuat baik untuk diri sendiri dan lingkungan, maka hidup akan berjalan harmonis dan menyenangkan.
Moral Intellegence berkaitan erat dengan EI dan kedua dapat diajarkan sejak dini pada anak. Beberapa perilaku EI tinggi akan mengembangkan MI.
Misalnya, perilaku memahami ragam emosi dan bagaimana mengekspresikannya dengan baik, bagaimana memotivasi diri, berempati dan membina hubungan.


6 TIPS Aplikasi sehari-hari untuk mengembangkan kecerdasan moral Anak:

1) Lakukan yang Anda katakan dan katakan yang Anda
Bertanyalah pada diri sendiri Anda setiap saat:
“Apakah saya telah jadi contoh baik dan benar buat anak?” “Apakah anak saya dapat belajar perilaku moral baik dan kebiasaan baik dari saya?” Perhatikan tindakan berikut:

a. Membeli tiket untuk anak di bawah 12 tahun padahal anak Anda sudah lewat 12 tahun?
b. Meminta anak mengatakan Anda tidak di tempat ketika Atasan Anda menelepom?
c. Melakukan tugas sekolah anak agar mendapat nilai bagus padahal Anda yang mengerjakannya?
d. Mengatakan Anda sudah dalam perjalanan padahal masih di rumah?
e. Tidak memakai sabuk pengaman ketika mengendarai mobil kecuali jika ada polisi?

2) Tekankan nilai baik dalam keluarga
Terapkan beberapa nilai baik dalam keluarga sehingga menjadi aturan main misalnya:

a. Menjunjung tinggi kejujuran
b. Tenang dan damai. Biasakan anggota keluarga bicara dengan tenang dan selalu mendengarkan dengan baik, dan mengambil giliran untuk bicara.
c. Cari jalan keluar tiap masalah. Selalu mencari jalan keluar dari masalah dengan tenang, hindari saling menyalahkan, dan selalu minta maaf atas kesalahan. Selalu berusaha untuk berbuat lebih baik dari waktu ke waktu.

3) Berbagi nilai moral baik yang jadi prinsip hidup Anda.
Berbagi sesering mungkin dengan anak Anda tentang nilai moral baik, karena hal ini mengajarkan pendidikan moral secara langsung pada anak untuk berbuat etis. Anda dapat melakukannya ketika menonton tv atau membaca buku bersama anak.

4) Berikan pertanyaan moral untuk kembangkan moral baik.
Bertanya merupakan alat penting dalam pola asuh untuk mengembangkan dan memperkaya nilai-nilai moral yang baik. Misalnya, “Bagaimana perasaan orang yang kehilangan rumah karena bencana gempa di Yogyakarta?” atau “Jika kamu janji mau mau main ke rumah temanmu dan kamu tidak dating, bagaimana perasaan temanmu dan apa yang sebaiknya kamu lakukan?”

5) Tekankan sikap berani kemukakan pendapat dengan jelas, masuk akal, dan baik untuk semua pihak.

6) Puji anak ketika dia berbuat baik dan benar.

(Inspired Kids July 2006)

Tidak ada komentar: